Rabu, 04 April 2018

Beberapa Model dan Contoh website berbasis e-commerce.
Model BisnisB2B ( Bussiness to Bussiness )
E-Commerce Business to Business (B2B) adalah transaksi-transaksi antara bisnis yang dilakukan secara elektronik melalui internet, ekstrant, intranet, atau jaringan privat; juga dikenal sebagai eB2B (electronic B2B) atau hanya B2B.

Transaksi dan aktivitas E-Commece Business to Businness antara lain :


  • Sell-side (Satu penjual, banyak pembeli)     Contoh : sell-com classifiedBuy-side (Satu pembeli, banyak penjual)
  • Buy-side (Satu pembeli, banyak penjual)      Contoh : Pertamina E-procurement
  • Exchange/virtual market (Banyak pembeli, banyak penjual)    Contoh : Ipowerb2b.com
  • Peningkatan rantai pasokan dan collaborative commerce
  • Tipe material yang diperdagangkan diklasifikasiakan menjadi 3 material yaitu :

Material langsung: Material yang digunakan dalam proses produksi produk, misalnya kertas untuk buku, besi untuk mobil.
Material tidak langsung: Material yang digunakan untuk mendukung proses produksi, misalnya bohlam, peralatan kantor.
MRO (maintenance, repair, operation): Material tidak langsung yang digunakan dalam aktivitas-aktivitas yang mendukung proses produksi.
Infrastruktur B2B yaitu :
EDI: Pertukaran data transaksi (penjualan, pembelian, tagihan, pengiriman barang, dll) secara elektronik antara satu sistem dengan sistem lainnya.
VAN: Jaringan terdedikasi untuk keperluan transaksi B2B elektronik yang dapat dipastikan bandwidth serta keamanannya. Alternatif VAN adalah penggunaan VPN.
EDI berbasis internet: ebXML.
Manfaat dalam penerapan B2B antara lain :
Mengurangi penggunaan kertas dan biaya-biaya yang bersangkutan (administrasi, pencarian, penjualan, pemeliharaan sediaan, dll)
Mengurangi kesalahan-kesalahan manual, waktu transaksi, & jumlah sediaan di gudang
Meningkatkan fleksibilitas (JIT), produktivitas, dan kolaborasi.
Konfigurasi dan kustomisasi produk menjadi lebih mudah
Customer service yang efisien
Katalog online yang interaktif
Hambatan yang dimiliki oleh B2B antara lain :
Konflik antar agen
Operasi private & public exchanges
Private : Masalah monopoli
Public : Keterbukaan informasi
Disintermediasi
Disintermediasi adalah perubahan investasi dari lembaga keuangan yang yield-nya rendah ke investasi yang memberikan yield yang lebih besar.
Potensi kehilangan pelanggan lebih besar karena penjual tidak bertemu dan bertatapan muka secara langsung dengan pembelinya
Contoh-contoh website E-Commerce Business To Business (B2B) :
http://www8.hp.com
http://importmusik.com
http://indonetwork.co.id
http://www.ford.co.id
http://www.globalmarket.com
http://www.tradekey.com

Contoh Website E-Commerce yang berbentuk B2B adalah
 http://www.alibaba.com
Yaitu penjualan produk / jasa antar perusahaan atau antar badan bisnis.
Karakteristik transaksi B2B (Business to Business) pada umumnya :
Penjualan barang / jasa dalam jumlah yang banyak atau borongan.
Biasanya dengan harga yang khusus / lebih murah, karena pembelian dilakukan dengan jumlah banyak guna dijual kembali.
Koneksi on-line antara vendor dengan pembeli.
Keuntungan B2B
Pencapaian kesempatan berkompetisi secara nyata :
Produktivitas kerja yang besar dan postensial.
Penghematan waktu dalam melakukan transaksi.
Berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan (Proses yang cepat, transparan, dan harga yang lebih murah)
Pengurangan biaya atau pengeluaran
B2C ( Bussiness to Consumer )


E-Commerce Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer (B2C) adalah adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa.
Secara definisi sudah dapat dipastikan atau mungkin dapat kita perkirakan bahwa model ini cocok untuk para pengusaha kecil dan menengah, itu karena :
menyingkirkan perantara,
penghematan biaya dan memberi kemudahan.
Secara teoritis, keuntungan akan lebih mudah diraih melalui model B2C ini, karena
biaya tidak tumbuh secara proporsional dengan pertumbuhan bisnis, dalam arti pertumbuhan bisnis niscaya akan lebih pesat daripada biaya yang harus dikeluarkan.
Kebutuhan akan modal kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan kasus bisnis konvensional sehingga harga pun dapat ditekan menjadi lebih murah.
Keuntungan dari model ini adalah :
Penawaran harga dapat berubah sewaktu-waktu(up to date).
Berbelanja dapat lebih cepat dan mudah.
Layanan Call Center tecantum dalam web site.
Kendala penerapan B2C adalah Keamanan dalam transaksi.
Contoh website Business to Consumer (B2C) adalah :
http://www.amazon.com
http://www.bhinneka.com
http://habbatsonline.com
http://louisvuittonreplicabag.com
http://www.balidenpasartrading.com

Model Bisnis B2C
Contoh Website E-Commerce yang berbentuk B2C adalah http://www.zara.com
Yaitu penjualan produk atau jasa antara perusahaan dengan konsumen.
Karakteristik B2C (business to Consumer)
Penjualan secara eceran dari perusahaan/ badan bisnis langsung ke konsumen akhir
Produk eceran yang sangat beraneka ragam
Pembayaran secara on-line menggunakan kartu kredit
Berbelanja dengan sangat mudah
Usaha berpromosi dengan menggunakan penjualan silang antara produsen dengan
konsumen atau dengan adanya potongan harga
Keuntungan B2C
Keuntungan bagi badan bisnis :
Akses ke pasar global secara langsung
Penghematan waktu dan tempat
Pengurangan biaya yang sangat berarti
Kesediaan penuh : 24 jam perhari dan 7 hari perminggu
Berbelanja secara on-line tidak sesulit dari apa yang biasa didapat di pasar tradisional
Mudah dalam penggunaannya, tidak memerlukan kepandaian khusus
Banyak pilihan yang didapat dengan mudah ditambah dengan kerahasiaan yang dijamin
Product-on-demand ( apa yang anda perlukan akan anda dapatkan )
C2B ( Consumer to Bussiness )

E-Commerce Consumer To Bussines (C2B)
E-Commerce Consumer to bussines (C2B) adalah suatu model bisnis dimana seorang konsumen (individu) dapat menjadi seorang konsumen yang menawarkan berbagai produk maupun pengembangan produk itu sendiri atau menawarkan jasa kepada perusahaan tertentu yang nantinya perusahaan membayar jasa atau produk tersebut, konsep ini merupakan kebalikan dari bussines to consumer (B2C).
Karakteristik C2B adalah :
E-Commerce antara individu dan perusahaan secara langsung.
Dengan semakin banyaknya individu yang menawarkan produk dan jasa melalui internet maka pasar C2B semakin potensial.
Perusahaan mendapatkan akses yang luas pada produk dan jasa ditawarkan oleh individu.
Keuntungan yang dimiliki menggunakan model ini adalah :
Mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pembisnis
Internet dapat digunakan sebagai sarana negosiasi

Contoh transaksi e-commerce.
Keuntungan yang dimiliki menggunakan model ini adalah :
Mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pembisnis
Internet dapat digunakan sebagai sarana negosiasi

C2B ( Consumer to Bussiness ) Adalah merupakan individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi
Contoh Website E-Commerce yang berbentuk C2B adalah priceline.com
C2C ( Consumer to Consumer )
E-Commerce Consumer to Consumer (C2C)
E-Commerce Consumer to Consumer adalah iklan baris dan toko-toko buku onlinedadakan (dimiliki oleh individu yang umumnya memanfaatkan layanan blog gratis seperti blogspot).
C2C memiliki beberapa karakteristik yang dimana antara lain :
Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi yang dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang.
Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut.
Dalam penerapan C2C ini dapat menggunakan E-Supply Chain Management. E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Dalam merancang E-Supply Chain Management terdapat beberapa segmen yang harus diperhatikan, segmen tersebut adalah:
Customer and Service Management
Manufacturing and Supply Chain Planning
Supplier Relationship Management
Logistic Resource Management
Architecting the e-SCM Environment
Kelebihan menggunakan C2C adalah :
Membantu seseorang/individu yang secara pribadi ingin menjual barang atau jasanya secara cepat ke masyarakat luas.
Biaya untuk menaruh iklan pada situs lelang online biasanya relatif murah.
Calon pembeli dapat membanding – bandingkan harga dan kualitas dari barang atau jasa yang ingin dibelinya, sehingga ia dapat menentukan pilihan yang paling tepat bagi dirinya agar mendapatkan manfaat yang maksimal.
Kekurangan menggunakan C2C adalah :
Banyaknya saingan antara penjual barang atau jasanya karena biasanya untuk kategori barang atau jasa tertentu yang ingin dijual banyak sekali terdapat penjual untuk barang dan jasa yang sama.
Pihak penjual maupun pembeli lebih harus berhati – hati dalam bertransaksi karena adanya kemungkinkan pihak penjual maupun pembeli terjerat undang – undang mengenai perdagangan dan IT.
Contoh website E-Commerce Consumer to Consumer antara lain :
http://www.ebay.com
http://www.kaskus.co.id
http://www.tokobagus.com
http://www.tokopedia.com
http://www.berniaga.com
http://www.duniavirtual.com
Adalah jenis transaksi dimana konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya. Juga seorang individu yang mengiklankan produk barang atau jasa, pengetahuan, maupun keahliannya di salah satu situs lelang.

Kelebihan menggunakan C2C adalah :
Membantu seseorang/individu yang secara pribadi ingin menjual barang atau jasanya secara cepat ke masyarakat luas.
Biaya untuk menaruh iklan pada situs lelang online biasanya relatif murah.
Calon pembeli dapat membanding – bandingkan harga dan kualitas dari barang atau jasa yang ingin dibelinya, sehingga ia dapat menentukan pilihan yang paling tepat bagi dirinya agar mendapatkan manfaat yang maksimal.
Contoh Website E-Commerce yang berbentuk C2C adalah http://www.iklanbaris.co.id, tokobagus.com

Sumber: http://macansoftware.blogspot.com/2014/02/contoh-website-berbasis-e-commerce-dan.html#ixzz3Q5ZhG8fa

Selasa, 06 Maret 2018

CONTOH IKLAN PRODUK MAKANAN RINGAN

MAKANAN RINGAN




 Makanan Ringan

  • Tak Asing Lagi dan Tak Ada Duanya (Khong Guan Biscuits)
  • Penuh Keajaiban (Oreo 2017)
  • Fruit Soy Bar (Soyjoy)
  • Asyik Berat (Roma Beng Beng)
  • Snacking With No Worry (Fitbar)
  • For Pleasure Seekers (Walls Magnum)
  • Bikin Ngumpul Jadi Seru (Qtela)
  • Rasanya Mengguncang Dunia (Indo Eskrim Meiji)



Chitato dari kentang asli pilihan, dengan wavy cut, yang bikin kelejatan bumbu chitato

menyatu disetiap lekukannya rasanya? hmmm asli. benar benar berasa.

Saat nongkrong. Saatnya CHITATO.

Bagaimana strategi periklanan di media blog?

Bagaimana strategi periklanan di media blog?
Strategi Periklanan
Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan. Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi elemen penting untuk keberhasilan (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).

Strategi iklan harus mampu menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah sebuah kampanye periklanan yang dirumuskan dalam 5W + 1H (Suhandang, 2005) yaitu :
– What : apa tujuan iklan ?
– Who : siapa khalayak yang akan dijangkau ?
– When : kapan iklan dipasang ?
– Where : di mana iklan dipasang ?
– Why : mengapa harus demikian ?
– How : bagaimana bentuk iklannya ?

Tujuan dari strategi adalah usaha untuk menciptakan iklan yang efektif, oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi (Batey, 2003)

a. Marketing Brief
Hal yang paling pertama sebelum strategi dirumuskan adalah pengetahuan tentang produk. Informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklankan, termuat dalam marketing brief yang dibuat oleh klien (Madjadikara, 2004). Informasi tersebut biasanya meliputi :
– Brand
Merupakan penjelasan apakah merek tersebut adalah merek baru atau merek yang telah lama ada di pasar
– Product knowledge
Penjelasan singkat tentang fitur yang terkandung dalam produk
– Diferensiasi
Keunggulan yang membedakannya dengan kompetitor
– Target Audience
Yaitu segmentasi yang dimaksud oleh suatu produk yang akan diiklankan. Kelompok mana yang akan menjadi target market suatu produk tersebut.
Ketahui TA, pahami betul bagaimana mereka berpikir, bertindak, berperilaku. Amati pola pergaulan mereka. Dengarkan bagaimana mereka berbicara. Apa yang membuat mereka tertarik untuk mendengar. Benda serta warna apa yang bisa membuat mereka menolehkan mata. Kesempatan kita untuk bisa memenangkan perhatian konsumen adalah dalam hitungan detik!
– Analisis SWOT
Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk yang dibandingkan dengan produk pesaing, serta kondisi dan kecendrungan pasar.
– Kompetitor
Produk apa yang menjadi kompetitor dari produk yang akan diiklankan. Dari situ bisa dilihat apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk yang akan diiklankan dan produk kompetitornya. juga bisa melihat seperti apa iklan terakhir dari kompetitor tersebut.

b. Creative Brief
Strategi didefinisikan dengan jelas untuk menstimulasi tujuan yang besar yang tertuang dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang dibuat untuk agensi dalam menciptakan iklan. Rangkuman kreatif merupakan jembatan strategi dengan kreatifitas periklanan, rangkuman kreatif mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi pasar dan pertimbangan media. Rangkuman itu menjadi strategi hidup dan memberikan pandangan penting bagi tim kreatif untuk menetapkan strategi dan menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan.

Masing-masing agensi periklanan mempunyai model rangkuman kreatif yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan produk yang akan di iklankan. Tidak ada model pemasaran yang begitu kaku sehingga anda tak dapat berubah. Tidak ada rumus pemasaran yang begitu ketat sehingga setiap perubahan dilarang. Hanya pedoman strategi tidak boleh berubah sedangkan pedoman taktisnya berupa rangkuman kreatif boleh berubah (Batey, 2003)

Hal-hal yang biasanya terdapat dalam sebuah rangkuman kreatif atau creative brief (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005) yaitu :
1. Tujuan
Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek, mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi.
2. Nyatakan masalah pemasarannya
Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis SWOT.
3. Target Audience
Identifikasi audience sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan faktor demografi, geografis, psikologis, perilaku konsumen dan pola berpikir dan bertindak. Yang harus jadi pertimbangan adalah, semakin luas target Audience maka pesan akan semakin lemah.
4. Keuntungan kunci atau ide pesan utama
Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat iklan. Ide penjualan utama atau tema kampanye berdasarkan keuntungan kunci.
5. Alasan konsumen untuk percaya
Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau sebuah pernyataan yang bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang menunjukkan mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk atau merek tersebut.
6. Gaya / tone
Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian merek. Ciri khas komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan periklanan.
7. Dampak yang diharapkan
Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan dari khalayak sasaran dan bagaimana iklan ini dapat meyakinkan konsumen.

Inilah Strateginya…
Hal yang paling sulit adalah justru hal yang paling sederhana dari proses pembuatan iklan itu sendiri. Yaitu, Pesan!
Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikee akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses komunikasi. Untuk menentukan pesan apa yang akan disampaikan bukanlah sesuatu yang mudah
Kecenderungan client adalah ingin memasukkan sebanyak mungkin pesan. Pihak agency biasanya akan berdalih bahwa komunikasi yang bagus itu adalah yang single message. Tapi untuk menentukan single message itu gimana? Terutama untuk produk paritas dengan USP yang notabene sama dengan produk kompetitor.

P E S A N U T A M A
Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikan akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses komunikasi ( Effendi, 1981 ) Jadi penetapan strategi pesan periklanan merupakan suatu keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu iklan.
Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan adalah keuntungan kunci konsumen atau ide inti sebagai jantung strategi pesan iklan. Kampanye iklan yang efektif sangat berperan besar dalam pencapaian pangsa pikiran (mind share) dan pangsa pasar (market share). Kampanye iklan yang efektif merupakan kampanye periklanan yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal sebagai what to say-nya sebuah iklan atau inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada audiens.

Kampanye iklan didasarkan hanya pada satu tema besar saja karena keterbatasan daya ingat manusia. Setiap hari pikiran konsumen dibombardir oleh puluhan bahkan mungkin ratusan iklan. Dengan menggunakan satu tema maka kemungkinan akan diingatnya pesan suatu iklan oleh konsumen akan jauh lebih besar daripada menggunakan beberapa tema, hal ini berlaku terutama untuk produk paritas dengan USP yang sama dengan produk kompetitor
Secara empiris hampir semua kampanye periklanan yang hanya didasarkan pada satu tema selalu sukses dijalankan, semua advertising campaigns telah membuktikan keberhasilannya dengan hanya menggunakan satu tema utama saja (Durianto, dkk, 2003). Menetapkan satu tema utama dalam membuat iklan berarti mengkomunikasikan satu hal yang kita anggap penting. Untuk menentukan tema yang tepat, diperlukan suatu analisis terhadap produk secara cermat, mendalam dan konprehensif yang terkait dengan keadaan atau fitur produk, harga, sasaran pasar, tingkat persaingan, aspek demografis, dan unsur lainnya yang terkait (Wibowo, 2003).

Ada banyak strategi pendekatan dalam menganalisis sebuah produk untuk menemukan pesan apa (what to say) yang ingin disampaikan kepada konsumen. Pemilihan strategi yang terbaik adalah tergantung dari produk, kompetitor dan target market.
Dalam prakteknya, beberapa aliran besar teori strategi kreatif yang sering digunakan untuk menentukan pesan atau tema utama yang diangkat dalam sebuah kampanye, yaitu :

Produk benefit / feature oriented
Kreatifitas pesan iklan berfokus pada penonjolan keistimewaan khusus produk (Widyatama, 2005) keistimewaan tersebut tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan merupakan sesuatu yang dicari-cari, menjadi ciri khas dan dijadikan alasan bagi konsumen untuk mengguanakan produk tersebut. Aliran ini dipelopori oleh Rosser Reeves sebagai salah satu tokoh Ted Bates Ad Agency pada dekade 1950-an.
Rosser Reeves menggambarkan strategi pesan yang disebutnya dengan istilah “ Unique Selling Proposition ” atau USP ini dalam tiga komponen (www.cashflowseller.com/USP.html) yaitu :
– Iklan harus membuat suatu dalil kepada konsumen.
Masing-Masing iklan harus berkata kepada konsumen akan manfaat spesifik yang diberikan produk
– Dalil tidak dimiliki atau tidak ditawarkan kompetitor manapun.
Dalil harus unik, baik suatu keunikan merek maupun suatu klaim yang tidak dibuat iklan lain. Suatu Dalil Penjualan Unik harus mampu menjawab pertanyaan “Mengapa konsumen membeli produkmu sebagai ganti produk pesaingmu ?”
– Dalil harus sangat kuat sehingga mampu menggerakkan konsumen
Kunci untuk memelihara fokus USP adalah pengulangan. Reeves menggabungkan USP dan pengulangan pesan untuk keberhasilan iklan yang mampu menggerakkan konsumen

Dasar untuk memilih strategi USP ini adalah (Durianto, dkk, 2003) :
– Produk yang diiklankan adalah produk untuk kategori baru (tapi bukan merek baru).
– Benefit produk yang utama belum semua terpakai atau belum dikomunikasikan oleh kompetitor.
– Benefit yang ditonjolkan benar-benar unik dan substansial di mata konsumen.

Dalam perkembangannya strategi ini kemudian memiliki kelemahan dan mulai ditinggalkan, kemajuan teknologi membuat perusahaan dapat membuat produk yang sama yang juga memiliki keunikan dan keistimewaan yang sama dengan kualitas sama. Oleh karena itu semakin sulit bagi konsumen untuk menemukan USP (Ries & Jack Trout, 2002).

Brand image oriented
Merek atau produk diproyeksikan atau dikaitkan pada suatu citra dan kepribadian tertentu melalui kampanye periklanan, pencitraan ini berorientasi pada simbol kehidupan (Widyatama, 2005). Gagasan utamanya adalah agar konsumen dapat menikmati keuntungan secara psikologis dan emosional dari sebuah produk yang digunakan (selain keuntungan fisik yang ada).
Aliran ini dipelopori oleh David Ogilvy dari Ogilvy & Mather pada dekade 1960-an. latar belakang lahirnya aliran ini karena produk yang ada hampir tidak memiliki keunggulan yang berbeda atau unik, maka diciptakanlah image, citra atau personality tertentu untuk membedakannya dengan catatan tidak mengubah image tersebut dalam kurun waktu yang lama (Durianto, dkk, 2003). Acuan penggunaan strategi brand image oriented adalah jika produk bersifat paritas atau produk sejenis yang telah memenuhi pasar dari berbagai merek, sementara merek satu dengan yang lainnya tidak memiliki perbedaan substansial dengan kompetitor.

Iklan-iklan pada masa sekarang umumnya hadir dengan bentuk-bentuk pencitraan dalam rangka untuk membangun sebuah citra merek yang positif dimata konsumen. Bentuk-bentuk pencitraan tersebut merupakan sebuah langkah dari strategi pesan, yang disebut dengan strategi citra merek atau brand image. Dalam strategi citra merek terdapat bentuk strategi yaitu strategi differensiasi. Maksudnya adalah sampai di mana produk atau brand tersebut mampu membangun image khusus, unik, atau berbeda pada masyarakat konsumen (http://www.tanadisantoso.com/v40/review).
Differensiasi sebuah merek untuk memaksimalkan efektifitas sebuah iklan harus dibangun melalui gaya periklanan yang konsisten. Menurut David Aaker (Dalam : Sutherland & Alice K, 2005), Sebuah strategi merek yang konsisten dan ditopang oleh sebuah simbol yang kuat mampu menghasilkan keuntungan besar dalam melaksanakan program komunikasi

Citra merek sebagai strategi differensiasi menurut David Ogilvy (Dalam : Lwin & Aitchison, 2005) adalah :
– Konsumen membeli manfaat fisik dan psikologis, bukan sekedar membeli sebuah produk.
– Periklanan harus menjadi investasi jangka panjang dalam mengembangkan dan mempertahankan citra merek.

Dalam paradigma pemasaran dan periklanan kontemporer, realita merepresentasikan atribut produk atau jasa, sementara citra lebih memproyeksikan value dari brand atau merek. Iklan selalu kaya dengan pencitraan psikologis (Engel, 1994) artinya iklan bukan hanya sebagai penyampai pesan tapi sekaligus pembentuk citra. Image adalah segalanya, orang membeli produk atau jasa lebih karena citranya bukan manfaat.
Produk adalah citra yang menjadi ukuran personaliti seseorang. Dan media pencitraan yang paling canggih saat ini adalah periklanan. Iklan adalah pembentuk citra maka citra adalah simplifikasi, cenderung fokus, single minded (Indrarto, Kompas, Kamis, 6 Maret 2003).

Positioning Oriented
Positioning adalah sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran, yakni menempatkan produk pada tangga-tangga atau kotak pikiran calon konsumen (Al Ries & Jack Trout, 2002). Konsep utama dalam strategi periklanan ini adalah berorientasi pada kompetitor, khususnya yang merupakan market leader. Selain itu orientasi positioning juga berdasarkan pada keunggulan atribut, manfaat dan product class atau posisi relatif terhadap kompetitor (Kartajaya, 2004).

Pelopor aliran Positioning adalah Jack trout dan Al Ries, menurut kedua tokoh periklanan ini, agar suatu merek mudah diingat oleh konsumen produk harus “dikaitkan” dengan market leader namun tanpa “head on attack” dengan market leader tersebut (Madjadikara, 2004). Selain berorientasi pada pesaing, positioning harus berorientasi pada target market yang ingin dijangkau.
Karena itu positioning harus membuat produk, jasa atau perusahaan itu dipersepsikan berbeda, tak sekedar beda tapi harus bisa memisahkan diri dari yang lain. Dan yang lebih penting kalau bisa perbedaan itu disukai bahkan ditunggu-tunggu calon konsumen.

Positioning adalah core-nya strategi periklanan. Strategi sendiri adalah upaya untuk menghasilkan posisi yang unik dan valuable di benak konsumen, oleh karena itu strategi positioning hanya akan tepat diterapkan jika (Durianto, dkk, 2003) :
– Strategi USP dan Brand Image tidak relevan dengan kondisi produknya.
– Adanya alasan untuk mengkaitkan suatu produk atau jasa dengan market leader.
– Tidak melakukan head on attack dengan market leader.

Dalam strategi positioning benak konsumenlah yang menjadi medan perang. Positioning merupakan pernyataan yang bisa menghasilkan keunggulan di benak orang yang ingin dituju. Maka dalam menciptakan positioning ada empat acuan yang harus diperhatikan (Kartajaya, 2004 : 14) yaitu :
– Positioning harus dipersepsi secara positif oleh konsumen dan menjadi reason to buy.
– Positioning mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif produk atau perusahaan
– Positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah mendeferensiasikan diri dengan pesaing
– Berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan.

HOW TO SAY ?
Kreatifitas iklan adalah how to say-nya sebuah pesan periklanan atau cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan iklan ( What to say ) kepada audiens. Prinsip pertama kreatifitas dalam sebuah iklan adalah bahwa kreatifitas tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Kreatifitas membuka, memilih, kemudian mengatur kembali, menggabungkan, menghasilkan fakta, keahlian dan ide yang sudah ada sebelumnya. Dalam arti lain bahwa kreatifitas adalah penggabungan ide-ide yang telah ada untuk menciptakan sesuatu yang baru (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).

Menciptakan iklan yang kreatif tidaklah mudah, karena karya iklan merupakan hasil kolaborasi antara penulis naskah dengan pengarah seni atau antara agen dan klien. (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005). Oleh karena itu pada tahap brainstorming (pencarian ide yang bebas) dalam sebuah kelompok semua ide ditampung untuk kemudian dinilai ulang.
Biasanya saat brainstorming tim kreatif menggunakan strategi tertentu dalam eksekusi kreatif. Strategi tersebut dengan cara melantur, lanturan disengaja untuk tujuan tertentu dengan tetap menjaga relevansinya, maksudnya adalah melantur sejauh-jauhnya namun merelevansikan sedekat-dekatnya (Hakim, 2005).

Beberapa pendekatan yang digunakan dalam membuat lanturan lanturan untuk menciptakan iklan yang menarik (Hakim, 2005) yaitu :
– Plesetan
Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan.
– Visual produk
penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen.
– Headline atau tipografi
Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna tertentu.
– Logo
menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam menyampaikan pesan periklanan.
– Makna ganda
sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua benda atau dua hal sekaligus.
– Tokoh sebagai endoser
penggunaan orang terutama yang menjadi publik figur dalam penyampaian pesan.
– Sex
Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual.
– Fungsi produk
Memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi dari benefit produk tersebut.

Harus diingat sekali lagi, hal yang paling penting dalam lanturan adalah menjaga relevansi dengan pesan yang ingin disampaikan.
Bentuk lain penyampaian Iklan dapat juga dilakukan, seperti:
– Product Shoot
Pengambilan gambar berkonsentrasi pada produk
– Pendekatan Budaya
Penggunaan bentuk budaya lokal untuk menyampaikan pesan penjualan
– Humor
Berhati-hatilah dalam menggunakan cara humor sebagai pendekatan. menurut max sutherland iklan lucu akan mengurangi unsur pesan yang penting, Fokus audience justru akan tertuju pada “lucunya” dan bukan pada inti pesannya.Kata sutherland lagi, iklan lucu hanya efektif jika persepsi orand terhadap pesan sudah dianggap positif (Marketing, 02/IV/Februari 2004)
– Emotional Selling Proposition
Para peneliti iklan telah mengenal secara baik bahwa iklan yang berpengaruh secara positif pada “perasaan dan emosi” target, dapat sangat sukses untuk produk dan situasi tertentu. Oleh karena itu tren ke depan iklan diarahkan pada emosi (Suyanto, 2004).
John Hegarty, seorang pakar periklanan dari biro iklan BBH Amerika(dalam : http://www.pertamina.com/indonesia/head_office) menyebutkan bahwa globalisasi membuat produk-produk memiliki kualitas yang serupa. Sekarang industri lebih banyak bersaing dengan menyentuh emosi dan gengsi konsumen. Artinya saat ini konsumen membeli barang bukan hanya karena keunggulannya tapi lebih karena produk tersebut membuat sang konsumen percaya, merasa yakin dan kemudian jatuh cinta. Semakin besar konsumen tertarik pada emosi semakin besar iklan mengatasi perbedaan-perbedaan kecil yang terkandung dalam setiap produk (Batey, 2003)

Brand ataupun produk dapat dipahami lebih jauh dengan berfokus pada respons emosional yang dibangkitkan melalui pesan-pesan periklanan, respons seperti ini dapat dihubungkan secara erat dengan dorongan atau motif yang disampaikan melalui pesan dan teknik eksekusi iklan (Engel, 1994).
Secara emosional, sebuah merek atau brand dapat dibuat secara berbeda melalui gaya, sikap, cara berkomunikasi, cara pemotretan atau visual dan jenis musik yang digunakan. Perbedaan-perbedaan yang bersifat emosional inilah yang sekarang menjadi strategi pesan periklanan bagi masing -masing produk ( Lwin & Aitchison, 2005).

Emotional branding adalah hal yang utama untuk mendifferensiasi keidentikan iklan yang sekarang sudah melimpah ini (www.markplusnco.com/discussion_view). Itulah yang dimaksud atau merupakan tujuan dari strategi Emotional Selling Proposition. Yaitu Brand didefinisikan sebagai ungkapan emosi atau perasaan yang timbul terhadap sebuah produk, jasa, atau perusahaan melalui kampanye periklanan. Intinya, brand bisa dirasakan efeknya di benak masyarakat konsumen dalam bentuk persepsi.
Menurut Al Ries dan Jack Trout ( dalam : Wirya, 1999) pemasaran merupakan pertarungan persepsi dalam ingatan konsumen. Siapa yang dapat menanamkan persepsi dengan baik di benak konsumen maka dialah pemenangnya.

Perumusan Strategi
Setelah strategi pesan ditentukan maka selanjutnya adalah menciptakan sesuatu secara kreatif, maksudnya adalah bagaimana cara menyampaikan sebuah pesan yang telah ditentukan dengan gaya yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian sasaran. Gaya juga berfungsi sebagai pemicu ingatan, pemancing untuk membuat orang ingat kembali. Secara otomatis gaya merupakan asosiasi terhadap identitas merek (Sutherland & Alice K, 2005).

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perumusan kreatifitas iklan (Durianto, dkk, 2003) :
– Directed Creativity
Kreatifitas yang dibuat harus sesuai dengan what to say yang telah ditentukan. what to say ini adalah inti pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran, tertuang dalam strategi kreatif dalam bentuk Creative Brief yang dibuat oleh tim kreatif.
– Brand Name Exposure
Brand Name Exposure terdiri dari individual brand name dan company brand name. Brand Name Exposure dianggap penting karena bertujuan untuk mendapatkan brand awareness.
– Positive Uniqueness
Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi yang positif. Pertama-tama iklan harus efektif, kemudian kreatif. Iklan akan menjadi sia-sia jika hanya sekedar kreatif tapi tidak efektif dan menimbulkan asosiasi yang salah dibenak sasaran.
Pesan yang mudah diingat dengan baik adalah yang berkaitan dengan asosiasi indra (Visual), konteks emosional (Cinta, kebahagiaan dan keadilan), kualitas yang menonjol atau berbeda, asosiasi yang intens, dan hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi (Suyanto, 2004).
– Selectivity
Berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada sasaran dan endoser sebagai pembawa pesan dari iklan tersebut.

Berdasarkan perumusan tersebut di atas maka sebuah pesan periklanan yang disampaikan dengan gaya yang berbeda harus memiliki nilai-nilai, yaitu (Hakim, 2005) :
– Simple
Sebuah iklan haruslah simple. Kata simple sering diartikan sederhana, sebagai sesuatu yang dapat dimengerti dengan sekali lihat, tidak banyak elemen tapi komunikatif.
– Unexpected
Iklan yang unik dan tidak terprediksi akan memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam otak manusia sehingga mudah diingat.
– Persuasive
Iklan dengan daya bujuk yang kuat akan menggerakkan konsumen untuk dengan dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.
– Relevant
Ide harus tetap relevan baik dari sisi rasionalitas maupun dari produknya dan harus ada korelasi dengan positioning dan personality brand.
– Entertaining
Entertaining bukan berarti lucu, dalam skala yang lebih luas berarti harus mampu mempermainkan emosi konsumen. Emosi inilah yang akan mengangkat simpati konsumen terhadap produk
– Acceptable
Yang menilai sebuah iklan adalah konsumen, oleh karena itu penerimaan mereka terhadap iklan harus diperhatikan.

MENEMUKAN
IDE KREATIF
1. Convention
Analisislah kebiasaan ide iklan suatu produk di kategori yang sama. Ditahapan ini kita berfikir inside the box. karena sebelum kita berfikir outside the box kita harus tau dulu seperti apa inside-nya baru kemudian mencari outside-nya.
2. Disturbtion
Ditahapan inilah kita baru berfikir out side the box, mencari sesuatu yang di luar kebiasaan.Buat daftar ide sebanyak-banyaknya.
– Inkubasi: bagian dari ‘stress’, hang ! Tips-nya: Harus keluar dari masalah (refreshing) asal jangan terlalu lama. Diskusikan dengan rekan kerja atau teman ‘Brainstorming’.
– Iluminasi: Tahap “AHA!” Atau “EUREKA!” Sebuah ide Timbul dan memberikan semangat untuk melaksanakan Ide!
3. Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat)
Dari daftar ide yang ditemukan, mana yang relevan dengan visi iklan dan sesuai brief ?

AKHIRNYA…

CREATIVE WITHOUT STRATEGY IS ART,
CREATIVE WITH STRATEGY IS ADVERTISING

———————————


REFERENSI

Buku
– Roman, Kenerth, Jane Maas & Martin Nisenholtz (2005). How To Advertise, Membangun Merek dan Bisnis dalam Dunia Pemasaran Baru, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
– Suhandang, Kustadi (2005). Periklanan : Manajemen, Kiat dan Strategi., Nuansa, Bandung
– Batey, Ian (2003). Asian Branding : A Great Way To Fly. Alih bahasa, Wahab, Abdul. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta
– Madjadikara, Agus S (2004). Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan ? PT. Gramedia Pustaka, Jakarta
– Effendi, Onong (1981). Dimensi – Dimensi Komunikasi, Alumni, Bandung
– Durianto,Darmadi, Sugiarto, Anton WW, Hendrawan S (2003)
Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif, PT Gramedia Pustaka, Jakarta
– Wibowo, Wahyu (2003). SIHIR IKLAN, Format Komunikasi Mondial dalam Kehidupan Urban-Kosmopolitan, PT. Gramedia Pustaka,Jakarta
– Widyatama, Rendra (2005). Pengantar Periklanan. Buana Pustaka Indonesia. Jakarta
– Ries, Al & Jack Trout (2002). POSITIONING : The Battle For Your Mind, PT.Salemba Empat, Jakarta
– Sutherland, Max & Alice K. Sylvester (2005) Advertising and The Mind of The Consumer : Bagaimana Mendapatkan Untung Berlipat Lewat Iklan yang Tepat. Penerjemah : Setia Bangun. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta
– Lwin, May and Jim Aitchison (2005). Clueless in Advertising, Bhuana Ilmu Populer, Jakarta
– Engel, F. James, Roger D. Blackwell and Paul W. Miniard (1994)
Prilaku Konsumen, Jilid 1, Binarupa Aksara, Jakarta.
– Suyanto, M. (2004) Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan, ANDI OFFSET, Yogyakarta
– Wirya, Iwan (1999), Kemasan Yang Menjual : Menang Bersaing Melalui Kemasan. PT. Gramedia Pustaka, Jakarta
– Kartajaya, Hermawan (2004). On Positioning, Seri 9 Elemen Marketing, PT. Mizan Pustaka, Jakarta
– Hakim, Budiman (2005). Lanturan Tapi Relevan, Dasar-dasar Kreatif Periklanan, Galang Press, Yogyakarta.

Sumber :

https://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/strategi-iklan-teori-pesan-kreatifitas/

Berikan contoh iklan yang bisa di pasang/digunakan di blog!

1. Iklan PPC (Pay Per Click)
Jensi iklan pertama yang sering ditemui pada sebuah blog adalah iklan PPC (Pay Per Click). Iklan ini adalah iklan yang akan membayar pemilik blog atau website saat ada pengunjug blog yang melakukan klik pada iklan yang ditampilkan.

Para blogger yang memilih iklan PPC, ia harus membuatnya iklan yang ada diklik orang lain. Maka biasanya para pemilik blog akan sebisa mungkin menempatkan slot iklan pada lokasi yang paling strategis dari sudut pandang pengunjung agar para pengunjug tadi mau mengklik iklan. Contoh para pengiklan jenis PPC ini adalah Google Adsense, Chitika, Infolink, Kliksaya, Kumpulblogger, Adsensecamp dan lain sebagainya.

Dari sekian contoh iklan PPC tadi, Google Adsense memiliki tarif iklan yang cukup besar. Namun untuk bisa menjadi publisher Google Adsense dan menampilkan iklannya pada blog kita, syaratnya cukup berat karena ada seleksi yang cukup ketat yang dilakukan oleh pihak Google.

2. Iklan CPM (Cost Per Mille)

Iklan jenis kedua dikenal dengan nama iklan CPM (Cost Per Mille) atau ada yang menyebutnya dengan Cost Per Impression. Iklan CPM merupakan iklan yang membayar saat blog atau website mendapatkan 1000 tampilan/pageview. Jenis iklan ini akan sangat potensial pada blog atau website yang sudah tinggi trafficnya atau ramai pengunjungnya.

Untuk bisa memanfaatkan jenis iklan ini anda perlu untuk membuat blog atau website anda dikenal dan dikunjungi banyak orang terlebih dahulu. Beberapa jenis iklan CPM antara lain adalah Value Click, Burts Media, Cosale Media dan Tribal Fusion.

3. Iklan PPP (Pay Per Post)
Jenis iklan ketiga adalah PPP (Pay Per Post) atau juga disebut Paid Review. Iklan PPP adalah iklan yang berwujud sebuah postingan ulasan sebuah produk atau jasa yang ditampilkan pada blog atau website kita. Iklan ini merupakan bentuk kerjasama antara pemilik blog dengan pengiklan dengan suatu kesepakatan sebelumnya.

Iklan ini umumya bernilai tinggi daripada jenis iklan lainnya. Namun sayangnya para pengiklan ini biasanya hanya mencari blog-blog atau website yang sudah punya nama dan terkenal. Tujuannya jelas agar postingannya secara langsung akan mendapat pembaca yang banyak.

4. Iklan CPA (Cost Per Action)
Iklan CPA (Cost Per Action) adalah jenis iklan yang membayar apabila ada pengunjung blog yang melakukan tindakan pembelian ataupun hanya menyampaikan alamat emailnya dan lainnya setelah mengklik iklan yang ditampilkan pada blog atau website anda. Namun sayangnya jenis iklan ini umumnya memiliki nilai akuisisi yang rendah.

5. Iklan PPD (Pay Per Download)
Meski iklan ini sangat minim, namun iklan PPD (Pay Per Download) juga bisa menghasilkan pundi-pundi uang bagi blog Anda. Iklan PPD akan membayar pihak blogger saat  frekuensi download telah mencapai 1000 kali. Karena namanya iklan per Download, maka iklan ini akan mengejar blog-blog atau website yang berhubungan dengan fitur download mp3, video, software, game dan lain-lainnya. Contoh iklan PPD adalah ziddu, 4shared, tusfiles dan lainnya.

6. Iklan Affiliate
Salah satu jenis iklan yang bernilai tinggi lainnya adalah iklan affiliasi. Iklan ini hampir sama dengan iklan CPA dimana uang akan kita terima saat ada pengunjung yang melakukan transaksi pembelian melalui link affiliasi milik kita. Pembayarannya sendiri biasanya adalah dengan menggunakan sistem komisi dari hasil penjualan yang besarannya sesuai dengan kesepakatan yang ada.

Kebanyakan pengiklan sangat menyukai iklan ini karena mereka tak dirugikan sebab uang hanya akan mereka berikan saat ada produk mereka yang terjual. Beberapa iklan jenis affiliasi adalah Amazon, Commission Junction, Lazada, ClickBank, dan lain sebagainya.

7. Iklan Sponsor
Terakhir adalah iklan yang paling nyaman buat para pemilik blog dan website yaitu Iklan Sponsor. Iklan ini sangat disukai para pemilik blog dan website karena pihak pengiklan akan membayar dan tak menuntut syarat apapun selain slot iklan pada blog atau website kita. Namun untuk mendapatkan iklan sponsor perlu perjuangan yang sangat keras, karena pihak pengiklan tentu akan mencari blog atau website yang sudah punya kualitas bagus dan tinggi untuk menghindari kerugian.

Sumber :

https://www.maxmanroe.com/jenis-iklan-yang-ada-pada-sebuah-blog-atau-website.html

Apa alasan beriklan di internet/blog

Apa alasan beriklan di internet/blog

1.    Lebih Tertaget
Dengan beriklan di internet maka anda bisa mengetahui dengan sangat detail tentang calon konsumen sesua dengan profile dan target demografi yang diinginkan. Selain itu Anda juga bisa memilih agar iklan muncul untuk siapa dan berapa lama kemunculannya. Juga kemudahan untuk bisa memilih orang-orang yang melihat iklan Anda, apakah pria atau wanita, apa saja kegemarannya, berapa umurnya, kebiasaannya dalam berbelanja online, topik apa yang suka dia baca, lokasinya dimana, dan masih banyak lagi. Dengan kemampuan seperti itu maka secara otomatis Anda juga akan sangat mudah mentargetkan iklan agar lebih efektif. Tentu saja dengan menguasai dengan baik cara pasang iklan di internet secara efektif maka akan mendongkrak penjualan produk Anda.


2.    Lebih Fleksibel
Beriklan di internet  juga memberikan Anda kekuasaan penuh terhadap iklan yang Anda pasang. Katakanlah ternyata iklan tersebut salah maka Anda bisa menghentikan iklan tersebut kapan pun yang Anda mau. Anda bisa mengubah dan memperbaikinya agar sesuai keinginan. Dengan cara seperti ini Anda bisa mengantisipasi agar tidak menghambur-hamburkan uang secara sia-sia.


3.    Lebih Murah
Tahukah Anda berapa biaya memasang iklan di media televisi? Biayanya yaitu 5 juta untuk 30 detik dan ini adalah yang paling murah. Sungguh angka yang sangat fantastis bukan? Namun lain halnya dengan biaya iklan di internet yang sangat terjangkau, katakanlah dengan uang Rp 100 ribu saja Anda bisa memasang iklan di Facebook. Selain itu Anda juga bisa menyesuaikan jenis iklan apa yang muncul dan berapa lama kemunculannya. Semua hal tersebut bisa Anda atur sendiri. Semakin besar alokasi biaya iklan tentu iklan digital tersebut akan terekspose lebih luas dan lebih lama.


4.    Langit Adalah Batas Kreatifitas
 Konten-konten yang disajikan dengan beriklan di internet bisa sangat beragam. Konten tersebut Bisa berupa flash banner, text link, video ads, program affiliasi dan masih banyak lagi. Pekerjakan saja seorang desainer banner profesional maka Anda bisa membuat produk Anda menjadi jauh lebih menarik. Atau jika Anda punya dana lebih Anda bisa membuat iklan video berdurasi pendek lalu mempromosikan di sosial media. Dengan cara ini Anda bisa menekan biaya pemasaran seefektif mungkin sekaligus meningkatkan brand awarness kepada masyarakat.


5.    Bisa Anda Lakukan Sendiri
Inilah salah satu kelebihan terbaik dari iklan di internet yaitu semua bisa Anda lakukan sendiri. Anda juga bisa membuat sendiri konten yang ingin dipasang nanti. Katakanlah Anda ingin memasang iklan AdWords atau Google Display Network di Google, Facebook Ads, Yahoo, Twitter Ads, YouTube dan Anda tidak tahu caranya, Anda bisa mencari sendiri informasi di internet tentang cara memasang iklan di Facebook. Gunakan Google untuk mencari informasi yang tepat tentang cara memasang iklan di internet, cara membuat banner iklan yang menarik atau cara membuat tagline iklan. Mudah bukan? Setelah Anda membaca artikel tentang membaca 5 Alasan Mengapa Anda Harus Memasang Iklan Di Internet di atas maka segeralah take action. Atur strategi pemasaran sebaik mungkin dan pastikan produk Anda bisa bersaing untuk meningkatkan jumlah konsumen Anda. Bila iklan yang diinginkan ingin dikelola oleh profesional, agar tepat sasaran hubungi silahkan diskusikan dengan ahlinya, penyedia jasa digital marketing, mereka memiliki trick jitu agar iklan lebih efektif dan tepat sasarn.

Sumber:

http://www.charliesianipar.com/pasang-iklan-internet/

Jumat, 23 Februari 2018

Pengertian supply chain dan contoh supply chain

Supply chain adalah sebuah sistem organisasi yang di dalamnya terdapat peran-peran dan melakukan berbagai kegiatan, meliputi informasi, dana dan sumber daya lainnya yang saling terkait dalam pergerakan suatu produk atau jasa dari pemasok ke pelanggan.

Contoh supply chain adalah sbb:

Contoh Supply Chain / Mata rantai 1: Suppliers


  • Aliran fisik yang ada dalam mata rantai yang pertama ini antara lain bahan baku, material mentah, material tambahan ataupun suku cadang.
  • Suppliers atau pemasok yang berada dalam rantai pertama saling berhubungan dengan suppliers lainnya.
  • Pada mata rantai pertama ini saja jumlahnya bisa sangat banyak tapi bisa juga hanya ada pemasok tunggal atau sedikit.


Contoh Supply Chain / Mata rantai 1 – 2 : Suppliers, Manufacturer


  • Mata rantai pertama dihubungkan dengan mata rantai kedua. Di sini dapat berupa manufacturer , plants , assembler , fabricator atau bentuk lain.
  • Pada titik ini dilakukan pembuatan, pabrikasi, asembling, perakitan dan konversi hingga finishing.
  • Sampai di tahap ini, dengan perencanaan yang baik, sebenarnya sudah terdapat potensi untuk melakukan penghematan.
  • Target – target penghematan pada titik ini contohnya dalam hal inventories untuk raw material, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang berada di pihak suppliers, manufacturer, dan tempat transit.


Contoh Supply Chain / Mata rantai 1 – 2 – 3 : Suppliers, Manufacturer, Distributor


  • Finishing Product yang dihasilkan oleh manufacturer kemudian didistribusikan kepada konsumen.
  • Bisnis distributor adalah sebuah usaha, dimana pihak perantara menjembatani kepentingan jual beli antara produsen dan retailer.
  • Proses Distributor itu sendiri dimulai dengan pembelian produk dari pabrik atau mata rantai manufacturer, atau distributor lain yang lebih besar.
  • Selanjutnya terjadi pengklasifikasian produk untuk didistribusikan ke retailers ataupun ke end user.


Contoh Supply Chain / Mata rantai 1 – 2 – 3 – 4 : Suppliers, Manufacturer, Distributor, Retailer Outlets


  • Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang (warehouse) milik sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain.
  • Gudang ini digunakan untuk menumpuk barang sebelum didistribusikan lagi ke pihak retailer. Transportasi hingga ke outlet para pengecer biasanya dilakukan menggunakan jalur darat.
  • Pada titik ini kembali dapat kita lihat potensi-potensi untuk melakukan efisiensi. Dari segi logistik, dapat memanfaatkan konsep backloading atau muatan balik dari truk yang kosong saat perjalanan pulang.




Contoh Supply Chain / Mata rantai 1 – 2 – 3 – 4 -5 : Supplier, Manufacturer, Distributor, Retailer Outlets, Customers


  • Dari rak-raknya, para pengecer atau retailers ini menawarkan barangnya langsung kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut.
  • Yang termausk outlets adalah toko, warung, warung serba ada, swalayan, toko kelontong, koperasi, mall, club stores, dan sebagainya di mana pembeli akhir melakukan pembelian.
  • Walaupun secara fisik dapat dikatakan bahwa ini merupakan mata rantai yang terakhir, sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi, yaitu dari pembeli (yang mendatangi retailer outlet tadi) ke real customers atau real user, karena pembeli belum tentu pengguna sesungguhnya.
  • Mata rantai supply baru betul-betul berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba di pemakai langsung (pemakai yang sebenarnya) barang atau jasa dimaksud.


Contoh Supply Chain / Mata rantai yang dijelaskan di atas merupakan suatu gambaran umum terhadap konsep rantai pasok.

  • Rantai Pasok merupakan suatu ilmu yang cukup kompleks yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang sesuai dengan teknologi serta kebutuhan dari konsumen.
  • Kemampuan ini menyebabkan masuknya beberapa pemain utama yang ikut masuk berperan penting dalam aktifitas Rantai Pasok, yang di antaranya adalah :
  • Logistic Service Provider, yaitu pihak yang menyediakan jasa aktifitas logistik yang dapat berbentuk 3PL (Third Party Logistics) hingga 4PL (Forth Party Logistics) yang saat ini sedang berkembang dan marak di dalam aktifitas Rantai Pasok.
  • Internet Provider hingga Webmaster yang muncul akibat berkembangnya aktifitas jual beli melalui online (e-commerce) yang mana secara langsung mempengaruhi proses rantai pasok.
  • Pada sistem rantai pasok yang canggih, produk-produk bekas pakai dapat masuk kembali ke dalam untaian mata rantai apabila residu nya masih dapat didaur ulang atau diguna ulang. Rantai pasokan juga menghubungkan nilai – nilai (value) sebuah produk.
Sumber :
https://mgt-logistik.com/supply-chain-adalah/

perbedaan e-marketplace dengan e-marketspace dan contoh nya

Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”, dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa.dengan menggunakan marketspace penjual dan pembeli berinteraksi dalm dunia maya internet.

Meskipun tidak dibatasi dan bersifat global, market space ini mempunyai banyak keuntungan antara lain :

  • Persaingan tanpa melihat modal,karena harga untuk membuat marketspace sangat murah bahkan gratis,contoh mya memasarkan produk menggunakan blog
  • Tidak terkendala letak yang strategis,karena dalam marketspace internet yang diutamakan adalah kemudahan akses, menarik dan SEO yang bagus
  • Meminimalisir biaya produksi
  • Memudahkan dunia luas mendapatkan produk kita,karena internet telah digunkan lebih dari 2 milyar orang diseluruh dunia
  • Memanjakan konsumen ,karena tanpa beranjak dari tempat duduknya konsumen dapat menjelajahi dan berbelanja via internet.
  • Barang yang dijual lebih variatif.



Kelemahan marketspaces



  • Pembeli terkadang lama dalam menerima barang hasil transakasi.
  • Seringnya terjadi kejahatan internet.
  • Perlu adanya tambahan biaya untuk alat-alat khusus sperti koneksi internet, modem, dan sebagianya.

Komponen e-marketspace:

  • Consumer ( Konsumen).
  • Seller ( Penjual).
  • Barang (Berupa Fisik atau Digital)
  • Front-End
  • Mitra Bisnis ( Intermediaries)
  • Dukungan Pelayanan (Support Services)
  • Infrastruktur
  • Back End



Contoh dari marketspace antara lain :



  • Amazon.com
  • E-bay.com
  • Bhinneka.com




Faktor sukses e-market:



1. Karakteristik Produk



  •   Tipe Produk
  •    Harga Produk
  •   Ketersediaan Standar Produk
  •   Informasi Produk



 2. Karakteristik Industri



  •   Diperlukan Broker
  •   Intellegent System boleh menggantikan Broker




3.  Karakteristik Penjual



  •   Konsumen akan mencari penjual dengan harga yang murah
  •   Volume Rendah dengan margin keuntungan transaksi yang lebih tinggi




 4. Karakteristik Pembeli



  •    Pembeli yang sesuai dengan selera
  •    Pembeli yang seperti pasien / selalu butuh
  •    Pembeli yang menganalisa




Kesimpulannya dengan adanya marketspace,banyak pengusaha yang diuntungkan dengan manfaat market space yang menggiurkan,apalagi prospek masa depan internet sebagai kendaraan marketspace yang sangat cerah



Pengertian E-Marketplace:

Suatu lokasi diInternet, di mana suatu  perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi,
mulai  transaksi pekerjaan, atau bekerja sama dalam pekerjaan apapun.


Kelebihan marketplaces



  • pembeli dan penjual bisa bertransaksi secara langsung.
  • transaksi lebih jelas dan kecurangan dalam bisnis kemungkinannya kecil.




Kelemahan marketplaces:



  • tidak efisien waktu dan tempat.
  • pembeli dan penjual tidak bisa melakukannnya dalam jarak jauh, mereka harus bertemu langsung.




Jenis-jenis E-Marketplace:


  • Private E-Marketplace : Pasar online yang dimiliki atau dikelola oleh satu perusahaan (Perusahaan tersebut mempunyai kendali atas setiap transaksi di dalam pasar tersebut)

Sell-side E-Marketplace
Sebuah private e-marketplace dimana satu perusahaan menjual produk untuk perusahaan yang memenuhi syarat.


Buy-side E-Marketplace

Sebuah private e-marketplace dimana satu perusahaan membuat pembelian dari pemasok yang diundang
Public E-Marketplace : Pasar online yang dimiliki atau dikelola oleh pihak ketiga yang independen.


Pertimbangan bergabung ke dalam E-Marketplace:



  •  ownership E-Marketspace
  •  Costs
  •  Ease To Use / Support
  •  Industry Fit
  •  Marketplace Participation
  •  Security / Privacy
  •  Other Sevice
  •  Process Integration





Sumber:



http://id.wikipedia.org/wiki/E-business

http://blog.ub.ac.id/leafz/2011/03/20/marketplace-vs-marketspace/
http://wwwdienz.blogspot.com/2012/05/part-1-pengertian-e-commerce-electronic.html
http://budimultimedia.files.wordpress.com/2012/10/pertemuan-2.pdf
http://indrasitinjak.blogspot.com/2013/09/perbedaan-antara-marketplace-dan.html
http://febrianoredho.wordpress.com/2012/12/27/e-marketplace/