Jumat, 23 Februari 2018

Pengertian supply chain dan contoh supply chain

Supply chain adalah sebuah sistem organisasi yang di dalamnya terdapat peran-peran dan melakukan berbagai kegiatan, meliputi informasi, dana dan sumber daya lainnya yang saling terkait dalam pergerakan suatu produk atau jasa dari pemasok ke pelanggan.

Contoh supply chain adalah sbb:

Contoh Supply Chain / Mata rantai 1: Suppliers


  • Aliran fisik yang ada dalam mata rantai yang pertama ini antara lain bahan baku, material mentah, material tambahan ataupun suku cadang.
  • Suppliers atau pemasok yang berada dalam rantai pertama saling berhubungan dengan suppliers lainnya.
  • Pada mata rantai pertama ini saja jumlahnya bisa sangat banyak tapi bisa juga hanya ada pemasok tunggal atau sedikit.


Contoh Supply Chain / Mata rantai 1 – 2 : Suppliers, Manufacturer


  • Mata rantai pertama dihubungkan dengan mata rantai kedua. Di sini dapat berupa manufacturer , plants , assembler , fabricator atau bentuk lain.
  • Pada titik ini dilakukan pembuatan, pabrikasi, asembling, perakitan dan konversi hingga finishing.
  • Sampai di tahap ini, dengan perencanaan yang baik, sebenarnya sudah terdapat potensi untuk melakukan penghematan.
  • Target – target penghematan pada titik ini contohnya dalam hal inventories untuk raw material, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang berada di pihak suppliers, manufacturer, dan tempat transit.


Contoh Supply Chain / Mata rantai 1 – 2 – 3 : Suppliers, Manufacturer, Distributor


  • Finishing Product yang dihasilkan oleh manufacturer kemudian didistribusikan kepada konsumen.
  • Bisnis distributor adalah sebuah usaha, dimana pihak perantara menjembatani kepentingan jual beli antara produsen dan retailer.
  • Proses Distributor itu sendiri dimulai dengan pembelian produk dari pabrik atau mata rantai manufacturer, atau distributor lain yang lebih besar.
  • Selanjutnya terjadi pengklasifikasian produk untuk didistribusikan ke retailers ataupun ke end user.


Contoh Supply Chain / Mata rantai 1 – 2 – 3 – 4 : Suppliers, Manufacturer, Distributor, Retailer Outlets


  • Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang (warehouse) milik sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain.
  • Gudang ini digunakan untuk menumpuk barang sebelum didistribusikan lagi ke pihak retailer. Transportasi hingga ke outlet para pengecer biasanya dilakukan menggunakan jalur darat.
  • Pada titik ini kembali dapat kita lihat potensi-potensi untuk melakukan efisiensi. Dari segi logistik, dapat memanfaatkan konsep backloading atau muatan balik dari truk yang kosong saat perjalanan pulang.




Contoh Supply Chain / Mata rantai 1 – 2 – 3 – 4 -5 : Supplier, Manufacturer, Distributor, Retailer Outlets, Customers


  • Dari rak-raknya, para pengecer atau retailers ini menawarkan barangnya langsung kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut.
  • Yang termausk outlets adalah toko, warung, warung serba ada, swalayan, toko kelontong, koperasi, mall, club stores, dan sebagainya di mana pembeli akhir melakukan pembelian.
  • Walaupun secara fisik dapat dikatakan bahwa ini merupakan mata rantai yang terakhir, sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi, yaitu dari pembeli (yang mendatangi retailer outlet tadi) ke real customers atau real user, karena pembeli belum tentu pengguna sesungguhnya.
  • Mata rantai supply baru betul-betul berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba di pemakai langsung (pemakai yang sebenarnya) barang atau jasa dimaksud.


Contoh Supply Chain / Mata rantai yang dijelaskan di atas merupakan suatu gambaran umum terhadap konsep rantai pasok.

  • Rantai Pasok merupakan suatu ilmu yang cukup kompleks yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang sesuai dengan teknologi serta kebutuhan dari konsumen.
  • Kemampuan ini menyebabkan masuknya beberapa pemain utama yang ikut masuk berperan penting dalam aktifitas Rantai Pasok, yang di antaranya adalah :
  • Logistic Service Provider, yaitu pihak yang menyediakan jasa aktifitas logistik yang dapat berbentuk 3PL (Third Party Logistics) hingga 4PL (Forth Party Logistics) yang saat ini sedang berkembang dan marak di dalam aktifitas Rantai Pasok.
  • Internet Provider hingga Webmaster yang muncul akibat berkembangnya aktifitas jual beli melalui online (e-commerce) yang mana secara langsung mempengaruhi proses rantai pasok.
  • Pada sistem rantai pasok yang canggih, produk-produk bekas pakai dapat masuk kembali ke dalam untaian mata rantai apabila residu nya masih dapat didaur ulang atau diguna ulang. Rantai pasokan juga menghubungkan nilai – nilai (value) sebuah produk.
Sumber :
https://mgt-logistik.com/supply-chain-adalah/

perbedaan e-marketplace dengan e-marketspace dan contoh nya

Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”, dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa.dengan menggunakan marketspace penjual dan pembeli berinteraksi dalm dunia maya internet.

Meskipun tidak dibatasi dan bersifat global, market space ini mempunyai banyak keuntungan antara lain :

  • Persaingan tanpa melihat modal,karena harga untuk membuat marketspace sangat murah bahkan gratis,contoh mya memasarkan produk menggunakan blog
  • Tidak terkendala letak yang strategis,karena dalam marketspace internet yang diutamakan adalah kemudahan akses, menarik dan SEO yang bagus
  • Meminimalisir biaya produksi
  • Memudahkan dunia luas mendapatkan produk kita,karena internet telah digunkan lebih dari 2 milyar orang diseluruh dunia
  • Memanjakan konsumen ,karena tanpa beranjak dari tempat duduknya konsumen dapat menjelajahi dan berbelanja via internet.
  • Barang yang dijual lebih variatif.



Kelemahan marketspaces



  • Pembeli terkadang lama dalam menerima barang hasil transakasi.
  • Seringnya terjadi kejahatan internet.
  • Perlu adanya tambahan biaya untuk alat-alat khusus sperti koneksi internet, modem, dan sebagianya.

Komponen e-marketspace:

  • Consumer ( Konsumen).
  • Seller ( Penjual).
  • Barang (Berupa Fisik atau Digital)
  • Front-End
  • Mitra Bisnis ( Intermediaries)
  • Dukungan Pelayanan (Support Services)
  • Infrastruktur
  • Back End



Contoh dari marketspace antara lain :



  • Amazon.com
  • E-bay.com
  • Bhinneka.com




Faktor sukses e-market:



1. Karakteristik Produk



  •   Tipe Produk
  •    Harga Produk
  •   Ketersediaan Standar Produk
  •   Informasi Produk



 2. Karakteristik Industri



  •   Diperlukan Broker
  •   Intellegent System boleh menggantikan Broker




3.  Karakteristik Penjual



  •   Konsumen akan mencari penjual dengan harga yang murah
  •   Volume Rendah dengan margin keuntungan transaksi yang lebih tinggi




 4. Karakteristik Pembeli



  •    Pembeli yang sesuai dengan selera
  •    Pembeli yang seperti pasien / selalu butuh
  •    Pembeli yang menganalisa




Kesimpulannya dengan adanya marketspace,banyak pengusaha yang diuntungkan dengan manfaat market space yang menggiurkan,apalagi prospek masa depan internet sebagai kendaraan marketspace yang sangat cerah



Pengertian E-Marketplace:

Suatu lokasi diInternet, di mana suatu  perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi,
mulai  transaksi pekerjaan, atau bekerja sama dalam pekerjaan apapun.


Kelebihan marketplaces



  • pembeli dan penjual bisa bertransaksi secara langsung.
  • transaksi lebih jelas dan kecurangan dalam bisnis kemungkinannya kecil.




Kelemahan marketplaces:



  • tidak efisien waktu dan tempat.
  • pembeli dan penjual tidak bisa melakukannnya dalam jarak jauh, mereka harus bertemu langsung.




Jenis-jenis E-Marketplace:


  • Private E-Marketplace : Pasar online yang dimiliki atau dikelola oleh satu perusahaan (Perusahaan tersebut mempunyai kendali atas setiap transaksi di dalam pasar tersebut)

Sell-side E-Marketplace
Sebuah private e-marketplace dimana satu perusahaan menjual produk untuk perusahaan yang memenuhi syarat.


Buy-side E-Marketplace

Sebuah private e-marketplace dimana satu perusahaan membuat pembelian dari pemasok yang diundang
Public E-Marketplace : Pasar online yang dimiliki atau dikelola oleh pihak ketiga yang independen.


Pertimbangan bergabung ke dalam E-Marketplace:



  •  ownership E-Marketspace
  •  Costs
  •  Ease To Use / Support
  •  Industry Fit
  •  Marketplace Participation
  •  Security / Privacy
  •  Other Sevice
  •  Process Integration





Sumber:



http://id.wikipedia.org/wiki/E-business

http://blog.ub.ac.id/leafz/2011/03/20/marketplace-vs-marketspace/
http://wwwdienz.blogspot.com/2012/05/part-1-pengertian-e-commerce-electronic.html
http://budimultimedia.files.wordpress.com/2012/10/pertemuan-2.pdf
http://indrasitinjak.blogspot.com/2013/09/perbedaan-antara-marketplace-dan.html
http://febrianoredho.wordpress.com/2012/12/27/e-marketplace/